Peluang berkarir di luar negeri membuka jalan bagi perawat Banten untuk mengembangkan diri sekaligus berkontribusi pada kemajuan layanan kesehatan di daerah. Melalui jalur resmi BP2MI dan persiapan yang matang, pengalaman internasional dapat menjadi batu loncatan untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan di Banten.
Meski angka pernikahan dini di Banten masih mencapai 32,88%, kesadaran masyarakat tentang program KB terus meningkat hingga 55,23%. Temukan fakta lengkap dan solusi untuk masa depan yang lebih cerah.
Kesehatan ibu dan anak di Banten masih menjadi PR besar, dengan angka BBLR 14,95% dan cakupan imunisasi balita baru 49,30%. Namun, dengan kerja sama pemerintah dan masyarakat, generasi sehat di Banten bukan lagi mimpi.
Sebanyak 24,04% penduduk Banten masih merokok, tetapi dengan edukasi dan dukungan bersama, kita bisa mengurangi angka ini untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
Sebanyak 72,46% penduduk Banten kini memiliki jaminan kesehatan. Meski sudah ada kemajuan besar, tantangan pemerataan di wilayah pedesaan masih perlu diatasi.
RS Mata Achmad Wardi adalah rumah sakit khusus mata pertama dan satu-satunya di Banten yang dibangun dari wakaf. Dengan layanan unggulan seperti Cataract Center, Retina Center, dan Glaucoma Center, RS ini mengedepankan pelayanan bernuansa islami dan profesional. Terakreditasi paripurna oleh KARS dan tersertifikasi sebagai Rumah Sakit Syariah pertama di Indonesia, RS Mata Achmad Wardi menjadi solusi tepat bagi masyarakat Banten untuk mendapatkan layanan kesehatan mata berkualitas tanpa harus ke luar daerah. Selain melayani peserta JKN, RS ini juga aktif melakukan bakti sosial operasi katarak untuk dhuafa.
Laporan Kesehatan Banten 2023 menunjukkan masih tingginya keluhan kesehatan, angka pernikahan dini, hingga rendahnya cakupan imunisasi anak. Meski ada kemajuan, tantangan besar masih menanti untuk menjadikan Banten lebih sehat.
