Dasbor Strategis - RS Mata Achmad Wardi

Dasbor Strategis RSAW

Analisis & Peta Jalan Pengembangan 2025-2027

RS Mata Achmad Wardi

Menjadi Pilihan Sadar di Industri Kesehatan Mata

Strategi ini memposisikan RSAW untuk memadukan keunggulan teknologi dengan dampak sosial, menciptakan diferensiasi pasar yang kuat melalui identitas unik berbasis wakaf.

Pasar Oftalmologi Global

5.1%

Proyeksi CAGR hingga 2033, menandakan peluang pertumbuhan yang signifikan.

Standar Akreditasi Baru

STARKES

Pembaruan ke versi 2024 menuntut penyesuaian proaktif pada kepatuhan MFK.

Mandat Digital Nasional

SATUSEHAT

Kewajiban integrasi via HL7 FHIR menjadi prioritas strategis untuk unit IT.

Fokus Strategis: Keunggulan dengan Nurani

Bagian ini menguraikan rekomendasi kunci yang dirancang untuk tiga unit utama—Marcom, IT, dan IPSR/MFK. Setiap rekomendasi bertujuan untuk memperkuat posisi RSAW sebagai "Pilihan Sadar" (*Conscious Choice*) dengan mengintegrasikan keunggulan teknologi, kepatuhan regulasi, dan narasi merek yang berdampak sosial.

🚀 Marcom

Membangun narasi merek "Keunggulan dengan Nurani" dengan menonjolkan bagaimana layanan premium mendanai misi sosial wakaf.

💻 IT

Memprioritaskan arsitektur data berbasis HL7 FHIR untuk integrasi SATUSEHAT dan membangun fondasi layanan digital masa depan.

🔧 IPSR/MFK

Mengimplementasikan rencana kepatuhan proaktif terhadap STARKES 2024 dan mengembangkan protokol pemeliharaan untuk teknologi canggih.

Perbatasan Teknologi Oftalmologi

Dunia perawatan mata sedang ditransformasi oleh inovasi dalam pembedahan, diagnostik bertenaga AI, dan terapi regeneratif. Memahami tren ini sangat penting untuk perencanaan investasi dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

1. Revolusi Bedah: Presisi & Otomatisasi

Prosedur menjadi lebih cepat, aman, dan efisien, mengubah standar perawatan dan pengalaman pasien.

  • Laser Femtosecond Canggih (SMILE Pro): Mengurangi waktu prosedur laser hingga 8 detik per mata. Teknologi ini sudah menjadi standar kompetitif di Indonesia.
  • Bedah dengan Bantuan Robotik (Preceyes, ORYOM™): Menawarkan presisi sub-mikron untuk bedah retina kompleks, saat ini dalam tahap uji klinis lanjutan.
  • Inovasi Katarak & Kornea: Sistem portabel (ZEISS MICOR 700) dan lensa intraokular baru memperluas pilihan terapi.

2. Paradigma Diagnostik: Analitik Bertenaga AI

AI mengubah diagnostik dari reaktif menjadi prediktif, memungkinkan deteksi dini dan model perawatan yang terdesentralisasi.

  • Skrining AI Otonom (AEYE-DS): Perangkat portabel yang disetujui FDA untuk skrining retinopati diabetik di luar lingkungan spesialis.
  • Integrasi Pencitraan & AI: Mempercepat pemindaian OCT hingga 100x dan memungkinkan pemantauan uveitis non-invasif.
  • Model Prediktif Glaukoma: Menggabungkan data RME dan citra medis untuk memprediksi kebutuhan bedah dengan akurasi tinggi.

3. Arsenal Terapeutik Baru: Regenerasi Penglihatan

Terapi canggih menawarkan harapan untuk kondisi yang sebelumnya tidak dapat diobati, membuka jalan bagi "Pusat Keunggulan".

  • Terapi Gen & Sel Punca (Luxturna): Menunjukkan pemulihan fungsi parsial pada penyakit retina bawaan.
  • Implan Retina (Mata Bionik): Perangkat generasi kedua memulihkan penglihatan fungsional bagi pasien RP dan AMD.

4. Di Cakrawala: AR/VR & Nanoteknologi

Teknologi masa depan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan infrastruktur jangka panjang.

  • Augmented Reality (AR): Sudah digunakan di ruang operasi untuk melapisi data pencitraan 3D, menuntut konektivitas dan tata ruang yang canggih.
  • Nanorobot: Masih dalam tahap riset, menjanjikan pengiriman obat yang sangat bertarget di tingkat seluler.

Analisis Kompetitif & Posisi Pasar

Pasar oftalmologi Indonesia didominasi oleh beberapa pemain kunci. Memahami strategi mereka sangat penting untuk mengukir ceruk pasar yang unik dan dapat dipertahankan untuk RSAW.

Perbandingan Harga LASIK & Strategi Kompetitor

Grafik ini menunjukkan perkiraan harga per mata untuk prosedur LASIK/SMILE di antara pemain utama. Klik pada bar untuk melihat analisis strategi pemasaran mereka.

Pilih Kompetitor

Klik pada bar di grafik untuk melihat detail strategi, teknologi unggulan, dan pesan pemasaran dari setiap kompetitor.

Posisi Strategis RSAW: Penyedia "Pilihan Sadar"

Keunggulan Teknologi

Misi Sosial & Wakaf

RSAW harus memposisikan diri sebagai pilihan bagi pasien yang menghargai teknologi mutakhir sekaligus ingin kontribusi mereka memberikan dampak sosial. Ini mengubah model wakaf dari sekadar amal menjadi model bisnis yang bertujuan, menarik segmen pasien mampu yang peduli dan menciptakan narasi merek "Keunggulan dengan Nurani" yang kuat.

Menavigasi Labirin Regulasi

Kepatuhan terhadap regulasi nasional adalah fondasi operasional. Tiga area utama—akreditasi, perizinan alat, dan integrasi data—memerlukan perhatian strategis dan proaktif.

1. Akreditasi STARKES 2024 & Fokus MFK

Standar akreditasi KMK 1596/2024 telah menggantikan versi 2022. Unit IPSR/MFK harus memimpin analisis kesenjangan dan implementasi, terutama pada Bab Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang sangat krusial untuk pengadaan teknologi baru.

Rencana Aksi Kunci MFK 8 (Peralatan Medis):

  • Inventarisasi: Audit dan pelihara daftar inventaris komprehensif seluruh alat medis dengan identifikasi risiko.
  • Uji Fungsi: Pastikan semua alat baru diuji fungsi sebelum diserahkan ke unit pengguna dan didokumentasikan.
  • Pemeliharaan Preventif: Kembangkan dan laksanakan jadwal pemeliharaan untuk alat krusial seperti laser bedah.

2. Proses Izin Edar Alat Kesehatan Impor

Setiap alat kesehatan impor (misalnya, laser femtosecond) wajib memiliki Izin Edar (nomor AKL) dari Kemenkes. Proses ini kompleks dan harus menjadi bagian dari jadwal proyek pengadaan sejak awal.

1. Kemitraan PAK

Bermitra dengan Penyalur Alat Kesehatan (PAK) berizin.

2. Klasifikasi Risiko

Alat canggih umumnya masuk Kelas C/D, butuh evaluasi ketat.

3. Pengajuan Dokumen

Menyiapkan dokumen teknis & bukti persetujuan di negara asal.

4. Penerbitan Izin

Mendapatkan nomor KEMENKES RI AKL.

3. Mandat Digital: Integrasi SATUSEHAT

Kemenkes mewajibkan semua fasyankes terintegrasi dengan platform SATUSEHAT. Ini bukan sekadar kepatuhan, tetapi fondasi teknis untuk semua layanan digital masa depan.

Tugas Unit IT: Unit IT harus mengembangkan peta jalan untuk adopsi standar HL7 FHIR (Fast Healthcare Interoperability Resources). Ini melibatkan implementasi server FHIR sebagai jembatan antara SIMRS internal dan platform SATUSEHAT, memungkinkan pertukaran data yang aman dan terstandarisasi.

Peta Jalan Investasi & Rencana Aksi

Bagian ini menyajikan cetak biru yang dapat ditindaklanjuti, merinci prioritas investasi teknologi dan rekomendasi spesifik untuk setiap unit kunci guna mewujudkan visi strategis RSAW.

Peta Jalan Investasi Teknologi RSAW (2025-2027)

Fase 1 (2025)

Akuisisi ReLEx® SMILE Pro (atau setara): Mencapai paritas kompetitif dan meluncurkan layanan premium untuk subsidi silang layanan dhuafa.

Unit Terlibat: Dev, Marcom, IPSR/MFK. Hambatan: Izin Edar AKL, Kepatuhan MFK 8.

Fase 1-2 (2025-2026)

Pengembangan Platform Tele-oftalmologi: Memperluas jangkauan dan akses layanan, sejalan dengan semangat "ramah dhuafa".

Unit Terlibat: IT, Marcom, Medis. Hambatan: Permenkes 20/2019, Integrasi SATUSEHAT.

Implementasi Infrastruktur IT (Server FHIR): Memenuhi kewajiban regulasi dan membangun fondasi digital.

Unit Terlibat: IT, Manajemen. Hambatan: Kepatuhan Kemenkes.

Fase 2 (2026)

Adopsi Perangkat Lunak Diagnostik AI: Meningkatkan akurasi dan efisiensi skrining retinopati diabetik untuk program dhuafa.

Unit Terlibat: IT, Medis. Hambatan: Validasi klinis, Integrasi SIMRS.

Fase 3 (2027)

Studi Kelayakan Bedah Robotik: Menilai potensi menjadi Pusat Keunggulan dan mempersiapkan lompatan teknologi berikutnya.

Unit Terlibat: Dev, Medis, IPSR/MFK.

Rekomendasi Aksi per Unit

🚀 Marcom

  • Bangun Narasi Berbeda: Fokuskan semua komunikasi pada tema "Keunggulan dengan Nurani".
  • Kembangkan Konten Terpadu: Tampilkan testimoni pasien premium dan dhuafa secara berdampingan. Buat konten yang menjelaskan bagaimana teknologi canggih menguntungkan semua segmen.
  • Manfaatkan Aplikasi SOCA: Gunakan sebagai alat keterlibatan komunitas dan skrining awal untuk memperkuat jangkauan.

💻 IT

  • Prioritaskan Interoperabilitas: Segera kembangkan peta jalan implementasi arsitektur data berbasis HL7 FHIR untuk integrasi SATUSEHAT.
  • Bangun Infrastruktur Siap AI: Rencanakan kapasitas server, jaringan, dan keamanan data untuk mendukung diagnostik AI dan tele-health.
  • Pastikan Tata Kelola Data: Terapkan protokol keamanan yang kuat untuk melindungi privasi data pasien sesuai regulasi.

🔧 IPSR/MFK

  • Tindak Lanjuti STARKES 2024: Lakukan analisis kesenjangan (*gap analysis*) penuh terhadap standar baru (KMK 1596/2024).
  • Kembangkan Protokol Pemeliharaan: Buat jadwal pemeliharaan preventif yang detail dan terdokumentasi untuk setiap teknologi canggih yang diakuisisi.
  • Integrasi dalam Perencanaan: Libatkan unit MFK sejak awal dalam proses perencanaan akuisisi teknologi untuk mengelola PCRA dan risiko kepatuhan.